Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Labels

Blogroll

About

Blog Archive

Pages

Pengikut

Sabtu, 24 Desember 2011

Suatu kerangka dasar lab-on-a-chip bagi kultur sel mamalia yang lengkap telah dikembangkan oleh para ilmuwan di Kanada. Hal ini dapat digunakan dalam menciptakan suatu perangkat terotomatisasi guna mengkembangkan beberapa generasi sel secara terus – menerus dalam penggunaannya pada biologi sel dan rekayasa jaringan.
Meskipun beberapa aplikasi yang meliputi sel mamalia telah sangat popular dalam komunitas mikrofluidik, hingga sekarang ini hanya dapat digunakan untuk subkultur tunggal –sesaat beberapa sel telah disemaikan dan tumbuh, maka keduanya baik sel maupun perangkat tersebut haruslah dipisahkan. Aaron Wheeler pada University of Toronto telah menggunakan mikrofluidik digital guna mengembangkan suatu alat dimana beberapa sel dapat disemaikan secara terus – menerus, tumbuh daqn kemudian bergerak kedalam lokasi kultur yang segardidalam kerangka dasar yang sama untuk kegiatan analisa.
Mikrofluidik digital merupakan suatu teknik dimana suatu susunan beberapa elektroda pada suatu permukaan digunakan untuk mempengaruhi tekanan elektromekanis pada suatu tetesan, seperti anda dapat menarik atau mengoyangkan tetesan tersebut disekitar permukaan sama baiknya dengan membagi – bagi mereka dari tempat penyimpanan dan memisahkan atau menggabungkan mereka guna mempengaruhi reaksi kimiawi. Wheeler memiliki ide yang inofatif dalam mengejawantahkan teknik ini dengan menggunakan pengkulturan sel.
Kerangka dasar mikrofluidik memungkinkan beberapa sel untuk disemaikan, tumbuh dan kemudian dimasukkan kedalam lokasi sel
Pada perangkat Wheeler ini, bejana tradisional yang digunakan dalam kultur sel tradisional diganti dengan suatu daerah dari elektroda yang berpola, dinamakan dengan lapisan adhesi, dimana beberapa sel disemnaikan dan tumbuh pada tetesan. Media tumbuh yang baru sangat mudah untuk dikirimkan ke beberapa sel dengan menambahkan sumber tetesan baru yang secara simultan menggantikan media yang lama. Sesaat sel tumbuh terpilih tersebut dipindahkan ke lapisan adhesi baru dengan memperlakukannya melalui trypsin, yang menciptakan generasi dari generasi dari suatu sel.
‘Sel kultur yang lengkap merupakan teknik yang sangat umum yang kebanykan orang – orang lakukan akan tetapi hal ini sangat membosankan dan memakan waktu serta memerlukan kewaspadaan dan perhatian yang konstan. Kita sangat terkesan oleh ide mengenai pengembangan suatu system terotomatisasi yang potensial dimana dapat bekerja untuk beberapa minggu tanpa intervensi manusia,’ kata Wheeler.
Scott Martin, seorang ahli dalam penggunaan perangkat analitis berbasis microchip guna memelajari system biologis pada Saint Louis University, Amerika Serikat mengatakan ‘kemampuan dalam men-transfek beberapa sel susai keinginan merupakan langkah maju yang signifikan menuju pengembangan seperangkat yang memungkinkan studi kultur sel yang terotomatisasi secara lengkap diman beberap sel dikulturkan dan diuji kadar logamnya pada kerangka dasar yang sama.’
Suatu aplikasi yang penting dari teknik ini diperuntukkan dalam pengkulturan tbeberap tipe sel sebelumnya, seperti batang sel, dimana hanya sejumlah kecil saja dari beberap sel tersedia kata Wheeler. Data awal menyatakan bahwa teknik ini dapat digunakan secara umum terhadap kesemua tipe sel dan tim ini sedang mengerjakan guna mengkonfirmasi hal ini.
Jennifer Newton

0 komentar: