Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Labels

Blogroll

About

Blog Archive

Pages

Pengikut

Selasa, 27 Desember 2011
Semut Paling Berbahaya: Black Bulldog Ant of Australia 

Secara literatur, semut ini diketahui pernah membunuh manusia. Serangga ini merupakan jenis yang paling primitif dari semua semut dan sangat agresif. Panjangnya sekitar 1 inchi dan dapat tumbuh hingga 2 inchi pada beberapa kasus. Sesuai namanya, semut ini hanya ditemukan di Australia dan gerakannya sangat cepat.


SERANGGA TERBANG TERCEPAT: HORSE FLY

Serangga ini dapat terbang dengan kecepatan 90 MPH (miles per hour). Ia juga memiliki manuver yang sangat baik di udara. Ia dapat berbelok dan berganti arah dengan kecepatan cahaya (agak lebay ini). Ia juga memiliki mata yang sangat besar, dan dapat melihat dengan sudut hampir 360 derajat!


SERANGGA TERBERAT: GOLIATH BEETLE

Serangga ini berasal dari keluarga scarab beetle, dan suka memakan tanaman mati. Ia memiliki panjang 2 hingga 4,3 inchi dan berat sekitar 3 hingga 3,5 oz (sekitar 28,35 gram). Mereka memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai dekomposer.

SERANGGA PALING MENGGANGGU: NO-SEE-UM

Serangga ini merupakan lalat yang sangat kecil yang berkumpul dalam sebuah kelompok dan terbang dalam arah yang tidak jelas. Mereka dapat melewati celah2 pintu atau jendela. Mereka utamanya hidup di tempat yang ada sumber airnya. Hanya yang betina yang menggigit dan menghisap darah, dengan tujuan mendapatkan protein untuk membesarkan telur2nya.


SERANGGA TERPANJANG: GIANT STICK INSECT

Panjangnya sekitar 163 mm, dan jika dihitung ketika kakinya semua terentang, panjangnya menjadi 295 mm. Pada beberapa kasus, panjangnya bisa mencapai 20 inchi. Ada lebih dari 3.000 spesies dari serangga ini yang ditemukan, dan beberapa dari mereka memiliki sayap dan dapat terbang.


Serangga Ternyaring: Brevisana brevis

Spesies jangkrik ini bunyinya dapat terdengar hingga seperempat atau satu mil jauhnya. Pada jarak dekat, bunyinya dapat mencapai 120 dB. Sebagai pembanding, musik pada diskotik 'hanya' berukuran 100 dB. Kecil2 kenceng bener ya...


SERANGGA DENGAN BENTUK TERANEH: THORN BUG


Ukuran dan warna serangga ini sangat bervariasi, namun biasanya, serangg dewasa berukuran tinggi sekitar 0,5 inchi dan berwarna hijau. Mereka ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, Meksiko, dan Florida Selatan.


SERANGGA DENGAN WAKTU HIDUP TERLAMA: QUEEN OF TERMITES

Serangga ini diketahui telah hidup selama 50 tahun. Mereka telah ada di bumi sejak 200 juta tahun yang lalu. Serangga ini memakan kayu2 kering dan menyebabkan kerusakan pada rumah2 dibanding kebakaran dan badai. Ratunya dapat menelurkan 5.000 - 7.000 butir telur per hari.


SERANGGA PALING MERUSAK: DESERT LOCUS

Jika rayap seperti di atas menyebabkan banyak kerusakan pada rumah, itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kerusakan yang dihasilkan oleh Desert Locus. Mereka masing2 makan dengan ukuran yang sama dengan berat tubuhnya. Mereka memakan hampir semua jenis sayuran: dedaunan, bunga2an, padi, buah2an, sayur2an, biji2an...
Tahun 2003-2005 merupakan periode penyerangan desert locus paling buruk di Afrika Barat. Mereka telah menginvasi lebih dari 20 negara, dan biaya yang telah dikeluarkan untuk memerangi mereka melebihi $400 juta. Kerusakan yang dihasilkan pada perkebunan bernilai lebih dari $2,5 milyar. Waw....
sumber: http://juandry.blogspot.com/2010/01/serangga-unik-dan-mengagumkan-yang-ada.html
1. Gajah Afrika (African Elephant)
Average Mass (lb): 18,500 (8500 kg)
Maximum Mass (lb): 27,000 (13000 kg)
Average Length (ft): 21.85



2. Gajah Asia ( Asian Elephant )
Average Mass (lb): 8,750 (4200 kg)
Maximum Mass (lb): 11,000 (5200 kg)
Average Length (ft): 19.5


3. Badak Putih Bercula Dua (White Rhinoceros)
Average Mass (lb): 5,000 (2350 kg)
Maximum Mass (lb): 7,920 (3850 kg)
Average Length (ft): 12.5


4. Kuda Nil (Hippopotamus)
Average Mass (lb): 5,250 (2500 kg)
Maximum Mass (lb): 7,100 (3400 kg)
Average Length (ft): 11


5. Gaur
Average Mass (lb): 3,300 (1600 kg)
Maximum Mass (lb): Unknown
Average Length (ft): 9.8


6. Jerapah (Giraffe)
Average Mass (lb): 3,000 (1400 kg)
Maximum Mass (lb): 4,400 (2100 kg)
Average Length (ft): 15.4


7. Walrus
Average Mass (lb): 2,645 (1200 kg)
Maximum Mass (lb): 4,500 (2150 kg)
Average Length (ft): 11


8. Badak Hitam Bercula Dua ( Black Rhinoceros )
Average Mass (lb): 2,420 (1150 kg)
Maximum Mass (lb): 4,000 (1900 kg)
Average Length (ft): 11.25


9. Buaya ( Saltwater crocodile )
Average Mass (lb): 1,700 (785 kg)
Maximum Mass (lb): 3,300 (1600 kg)
Average Length (ft): 20


10. Wild Asian Water buffalo
Average Mass (lb): 1,684 (770 kg)
Maximum Mass (lb): 2,640 (1250 kg)
Average Length (ft): 11.4


sumber: http://jekethek.blogspot.com/2010/01/inilah-10-hewan-terberat-di-seluruh.html
Lautan merupakan bagian terbesar yang melingkupi bumi kita. Lebih dari setengah wilayah planet ini ditutupi oleh elemen air, dan didalamnya dihinggapi oleh ratusan jenis kehidupan yang mengagumkan.

Kehidupan di dalam air ini masih penuh dengan misteri dan keunikan. Keanekaragaman satwa yang ada di dalamnya memiliki bentuk dan jenis yang unik, termasuk ekspresi-ekspresi mereka yang sangat mengesankan.

Berikut ini beberapa makhluk laut yang memiliki mimik menggemaskan, atau bahkan membuat bulu kuduk agan-agan semua berdiri. Beberapa diantaranya merupakan varian langka dan harus dilindungi.









sumber: kaskus.us



Penjara terbaik dan terketat di Dunia Alcatraz, ternyata pernah mengalami kejadian memalukan yaitu kaburnya tahanan dari penjara ini! Ya memang hampir tidak bisa dipercaya kawan... ternyata penjara yang paling terkenal akan keamanannya juga bisa kecolongan dalam hal pengawasan tahanan.

Saat penjara ini sudah mulai beroperasi selama 29 Tahun, pengelola dan para sipir penjara ini mengklaim bahwa tidak ada yang bisa kabur dari penjara ini. Ini terlihat dari adanya beberapa kasus percobaan untuk kabur dari penjara yang tidak pernah berhasil bahkan ada beberapa tahanan yang ditembak mati saat berusaha untuk kabur.

Tapi ternyata pada 11 juni 1962 terjadi hal yang diluar dugaan, yaitu 3 tahanan berhasil kabur! Ya, tahanan ini adalah Frank Morris, Clarence Anglin dan John Anglin.

Mereka bertiga berhasil kabur melalui jendela ventilasi diatap dan kemudian secepat mungkin menuruni atap dan mengambil perahu karet yang digunakan untuk kabur. Besoknya polisi mencari jejak ketiga tahanan ini di sekitar Alcatraz dan hasilnya Nol Besar alias Gagal menemukan ketiga orang ini.

Kejadian ini tentu saja menggemparkan kota sekitarnya dan dunia. Akibat kejadian ini penjara Alcatraz sempat mendapatkan sindiran dari masyarakat. Dan tentu saja pengelola penjara Alcatraz tidak ingin membuat kesalahan yang sama lagi. Kini keamanan penjara Alcatraz semakin diperketat dimana hampir setiap tempat termasuk sel diberikan kamera CCTV untuk mengawasinya.

Tidak ada yang Sempurna di Dunia ini kawan, jadi kita lihat saja nanti siapa lagi yang berhasil kabur dari penjara yang diklaim terbaik dan terketat didunia ini.

sumber: http://themaniax.blogspot.com/2010/01/wow-inilah-orang-yang-berhasil-kabur.html

Sebuah rekaman pegawai NAZI menggambarkan momen ketika menemukan tubuh Adolf Hitler di dalam bunker Berlin telah berhasil diungkap. Tiga saksi mata melihat Hitler mati dalam keadaan tertembak lalu kemudian dikremasi di Reich Chancellery.
 

Rekaman yang dibuat pada tanggal 25 Desember 1956 di dalam sebuah ruang pengadilan Berchtesgaden. Situs itu merupakan rumah peristirahatan di atas gunung Fuehrer Hitler di Bavaria.
Pengadilan tersebut diadakan untuk mengumumkan secara resmi kematian pemimpin tertinggi NAZI Jerman sehingga hak dan nasibnya yang dibukukan dalam Mein Kampf bisa menjadi milik pemerintah Jerman.
Diantara yang memberikan kesaksian pada hari pengadilan tersebut antara lain Petinggi SS Otto Guensche, seorang supir Heinz Linge dan istri barunya Eva Braun. Merekalah yang menemukan pertama kali jasad Hitler.
“Ketika saya masuk ke dalam ruangan, saya melihat sisi kiri dan Hitler ada di sofa,” ujar Linge yang meninggal pada tahun 1980.
“Hitler dalam posisi kepala menunduk ke depan dan aku dapat melihat sebuah lubang peluru seukuran koin logam di pelipis kanannya,” ujar Linge.
Guensche yang meninggal pada tahun 1983 yang menolak memberikan keterangan detil terkait dengan kematian diktator Jerman tersebut mengatakan, “Hitler duduk di sisi sebuah sofa dengan kepala menghadap ke bawah miring ke arah kanan dalam keadaan lemas. Di kepala sisi kanannya terdapat lubang peluru.”
Sekretaris Hitler Martin Bormann juga bersama para peneliti tersebut ketika mulai mempelajari studi kematian Hitler.
Mereka datang sekitar pukul 15.30 dan ikut serta memindahkan jenazah Hitler dan membawanya ke atas area pembakaran di Reich Chancellery dan membantu proses kremasi.
Kedua pria yang menjadi saksi sejarah kematian Hitler ditangkap oleh Soviet setelah jatuhnya tembok Berlin dan dikirim keluar ke Moskow selama lebih dari satu dekade. Upaya itu memperkuat dugaan bahwa Josef Stalin ingin mempertahankan kabar bahwa Hitler sedang dalam pelarian.
Testimoni Guensche dan Linge disembunyikan di kantor rekaman publik Munich. Spiegel telah berhasil mengungkap rekaman tersebut dan diperdengarkan kepada ilmuwan dan sejarawan.
sumber: http://blognyajose.blogspot.com/2010/01/terungkap-rekaman-kematian-hitler.html
Senin, 26 Desember 2011


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Kimia Pemisahan

Dosen Pengampu: Artanti Melly, M.Sc












Disusun oleh:

1.      Afifah Safiyulloh Romadloni         (09670012)
2.      Dwi Nur Syamsiyati                        (09670018)
3.      Hamzatul Munir                              (09670030)
4.      Putri Kusuma Ramadhani             (09670032)
5.      Lystia Rosmita Rahma                    (09670034)




JURUSAN PENDIDIKAN KIMA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011

BAB 1
PENDAHULUAN


A.    JUDUL JURNAL
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Terpenoid Yang Aktif Antibakteri Pada Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn)

B.     PENELITI
I W. G. Gunawan, I G. A. Gede Bawa, dan N. L. Sutrisnayanti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran

C.    TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi senyawa terpenoid antibakteri yang terkandung dalam herba meniran (Phyllanthus niruri Linn).

D.    LATAR BELAKANG
Perkembangan penggunaan obat-obatan tradisional khususnya dari tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah cukup meluas. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah meniran (Osward, 1995).
Meniran adalah herba yang berasal dari genus Phyllanthus dengan nama ilmiah Phylanthus niruri Linn (Heyne, 1987). Herba ini secara tradisional dapat digunakan sebagai obat radang ginjal, radang selaput lendir mata, virus hepatitis, peluruh dahak, peluruh haid, ayan, nyeri gigi, sakit kuning, sariawan, antibakteri, kanker, dan infeksi saluran kencing (Anonim, 2005; Mangan, 2003).
Herba meniran mengandung metabolit sekunder plavonoid, terpenoid, alkaloid dan steroid (Kardinan dan Kusuma, 2004). Beberapa hasil penelitian menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic acid, phytol, triterpenoid saponin dan triterpenoid glikosida (Grayson, 2000; Bigham et al., 2003; Lim et al., 2006; Anonim, 2007; Anonim, 2007).


BAB 2
PEMBAHASAN

A.    ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : neraca analitik, blender, labu erlenmeyer, penguap putar vakum, pipet ukur, labu ukur, corong pisah, botol reagen, kertas saring, seperangkat alat gelas, seperangkat alat kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, kromatografi gas-spektroskopi massa, refluks, sokhlet dan lampu ultra violet 254 nm dan 366 nm.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bagian herba meniran segar (Phyllanthus niruri Linn) yang diperoleh dari Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Herba meniran dikeringkan kemudian diblender sampai berbentuk serbuk. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian terdiri dari metanol (p.a), asam asetat anhidrida (p.a), H2SO4 pekat, kloroform (p.a), nheksana (p.a), benzena (p.a), KOH 10%, kalsium klorida anhidrat, HCl 4 M, kalium bromida, silika GF254, silika G60, akuades.

B.       METODE KERJA
1.      Ekstraksi
Ekstraksi senyawa terpenoid dilakukan dengan dua cara yaitu :
a.       Sokletasi
Seberat 1000 g serbuk kering herba meniran disokletasi dengan 5 L pelarut n –heksana. Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 50 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri.
b.      Maserasi
Seberat 1000 g serbuk kering herba meniran dimaserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol dipekatkan lalu dihidrolisis dalam 100 mL HCl 4 M. Hasil hidrolisis diekstraksi dengan 5 x 50 mL n–heksana. Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 10 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri.
2.      Uji aktivitas antibakteri
Ekstrak n-heksanaa diuji aktivitasnya terhadap bakteri Eschericia coli dan Staphyloccocus aureus dengan tahap – tahap sebagai berikut :
a.       Diambil sebanyak satu koloni biakan bakteri Eschericia coli dengan menggunkan jarum ose yang dilakukan secara aseptis.
b.      Dimasukkan ke dalam tabung yang berisi 2 mL Mueller-Hinton broth kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35ºC .
c.       Suspensi bakteri homogen yang telah diinkubasi siap dioleskan pada permukaan media Mueller-Hinton agar, secara merata dengan menggunakan lidi kapas yang steril.
d.      Kemudian ditempelkan disk yang berisi sampel, standar tetrasiklin serta pelarutnya (n-heksana) yang digunakan sebagai kontrol.
e.       Lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35ºC .
f.       Dilakukan pengukuran daya hambat zat terhadap bakteri.
g.      Untuk biakan bakteri Staphyloccocus aureus dilakukan dengan cara yang sama seperti biakan bakteri Eschericia coli, namun suhunya berbeda yaitu pada suhu 37ºC

Ekstrak yang positif terpenoid dan paling aktif antibakteri dipisahkan mengunakan kromatografi kolom dengan fase diam silika gel 60 dan fase gerak kloroform : metanol (3 : 7). Fraksi-fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri. Fraksi yang positif terpenoid dan paling aktif antibakteri dilanjutkan ke tahap pemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis. Isolat yang relatif murni selanjutnya diidentifikasi menggunakan kromatogafi gas – spektroskopi massa.

C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ekstraksi dengan cara sokletasi dan maserasi menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana pada kedua cara tersebut positif mengandung senyawa terpenoid. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya warna ungu setelah ekstrak nheksana direaksikan dengan Pereaksi Lieberman Burchard. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak n-heksana hasil sokletasi memberikan daya hambat yang lebih besar dibandingkan ekstrak n-heksana hasil maserasi. Terhadap ekstrak n-heksana hasil sokletasi dipisahkan mengunakan kromatografi kolom menghasilkan tiga buah fraksi yang dipaparkan pada Tabel 1.

No
Fraksi
Jumlah Noda
Rf
Warna Ekstrak
1
A
1
0,725
Kuning
2
B
2
0,690 dan 0,600
Kuning muda
3
C
1
0,580
Kuning muda

Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa fraksi A dan fraksi C positif terpenoid yaitu memberikan warna merah muda (positif diterpenoid) pada fraksi A dan warna ungu muda (positif triterpenoid) pada fraksi C setelah direaksikan dengan pereksi Lieberman-Burchard. Hasil ini dipaparkan pada Tabel 2.

Nama Fraksi
Warna larutan sebelum direaksikan dengan pereaksi Liberman-Burchad
Warna larutan setelah direaksikan dengan pereaksi Liberman-Burchad
Keterangan
Fraksi A
Kuning
Merah  muda
Positif terpenoid (diterpenoid)
Fraksi B
Kuning muda
Hijau kebiruan
Negative terpenoid (steroid)
Fraksi C
Kuning muda
Ungu muda
Positif terpenoid (triterpenoid)

Fraksi yang positif terpenoid selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri. Dari hasil uji aktivitas antibakteri fraksi A memberikan daya hambat yang lebih baik sehingga fraksi A dilanjutkan ke tahap pemurnian. Hasil pemurnian menunjukkan noda tunggal. Hal ini dapat dikatakan fraksi A relative murni secara KLT. Isolat yang relatif murni diidentifikasi menggunakan kromatografi gas – spektroskopi massa. Kromatogram gas fraksi n-heksana positif terpenoid dan aktif antibakteri yang menunjukkan terdapatnya dua buah puncak dengan waktu retensi berturut-turut : 25,74 dan 21,93 menit. Berdasarkan data di atas senyawa tersebut mengandung dua buah senyawa.
Setelah difragmentasi, struktur phytadiene mengikuti pola fragmentasi senyawa pada puncak I, dengan demikian senyawa pada puncak I diduga sebagai senyawa phytadiene berdasarkan data Spektroskopi Massa, pola fragmentasi dan hubungan antara senyawa puncak I dengan phytol, phytadiene dan dodekane.
Berdasarkan data hasil penelusuran internet, terdapat struktur senyawa yang memiliki berat molekul m/z 336 dengan gugus dan pola fragmentasi yang memenuhi gugus dan pola fragmentasi senyawa pada puncak II, senyawa tersebut adalah 1,2-seco-cladiellan. Berdasarkan data di atas ditarik suatu kesimpulan yaitu senyawa puncak II diduga sebagai senyawa 1,2–secocladiellan, karena struktur senyawa ini memenuhi pola fragmentasi senyawa puncak II.

BAB 3
KESIMPULAN


Penelitian Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Terpenoid Yang Aktif Antibakteri Pada Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dengan perlakuan awal ekstraksi, kemudian dipisahkan dengan kromatografi kolom, dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis dan selanjutnya diidentifikasi menggunakan kromatogafi gas – spektroskopi massa disimpulkan bahwa Herba meniran (Phyllanthus niruri Linn) mengandung dua senyawa terpenoid yang diduga jenis phytadiene dan 1,2-seco cladiellan.